Tidak kau sesalkan
namun kau ingkari
Tidak kau lupakan
hanya sedang diusahakan
Senista itukah
arti hadirku bagimu
saat itu?
Serendah itukah
diriku di matamu
saat ini?
Ya, di matamu
Mata yang dulu penuh rindu
Penuh kasih dan cinta
Dulu begitu teduh
pun sangat sendu
saat memandangku
Bagimu
aku adalah kesalahan
di masa lalu
Bagiku
kamu adalah kenangan fana
dan semu
Saya menulis kata- kata diatas beberapa bulan yang lalu. Menulisnya di ipod, mengeditnya beberapa kali. Menambahkan beberapa kata, mengurangi kata- kata tanpa makna. Sampai akhirnya selesai pada September 2012. Ya sama seperti kebanyakan penulis, setiap tulisan yang saya buat selalu terasa kurang sempurna sebanyak apapun saya mengubahnya, seberapa seringnya saya memperbaikinya. Sekarang saja masih ingin saya perbaiki, saya masih merasa kata- kata itu butuh banyak polesan.
Kenapa saya keluarkan sekarang? Yah yang pertama karena saya sudah lama tidak menulis blog lagi. Padahal tiap malam kepala saya penuh ide tentang apa yang harus saya tulis disini. Namun karena ada beberapa hal, saya urung melakukannya. Atau saya tuliskan di blog saya yang lain. Atau sama seperti ini, saya menunggu waktu yang tepat untuk mengeluarkan tulisan ini.
Seperti apa waktu yang tepat? Tidak ada rumusan pasti, tidak ada teori pasti. Hanya hati saya mengatakan bahwa sekaranglah saatnya.
Siapapun yang membaca tulisan ini, orang yang saya kenal ataupun tidak, orang yang terlibat langsung maupun tidak, saya hanya ingin kalian tahu bahwa masa lalu tidak bisa dihapus. Kenangan itu akan hilang, dalam iringan jalannya waktu. Satu persatu. Tanpa ada ampun. Walaupun ada beberapa ingatan yang mungkin mengerak dalam pikiran dan hatimu, suatu saat nanti waktu akan mengikisnya. Kenangan mungkin hilang, namun fakta bahwa sesuatu telah terjadi tidak dapat dihapuskan.
Teman dan musuh ingatan adalah waktu.