Kamu ingat halte bus itu?
Penuh sesak dengan warga Jakarta
Dengan aspal berlubang,
yang becek berbau sampah
Dengan bisingnya deru lalu lintas
yang memekakkan telinga
Kamu ingat halte bus itu?
Dilewati bus yang miring
kelebihan muatan
Dilalui jutaan partikel debu
yang beterbangan
Namun dinaungi sinar pucat
sang rembulan
Kamu ingat halte bus itu?
Saat kau bilang wajahku memerah
Saat kau bilang napasku tersengal
Dan aku meracau dengan tergagap
Di halte bus ini
Di bawah jembatan ini,
malam tak secemerlang malam itu
Saat kau masih ada disampingku
No comments:
Post a Comment