Iya lagi mau ngomongin hewan peliharaan. Hewan peliharaan paling terkenal adalah anjing dan kucing, walaupun ada yang melihara hamster, ikan, atau burung- burung kecil. Anjing karena pribadinya yang suka main- main dan kesetiaannya, dan kucing karena kemalasannya yang gemesin. Ya ini kalo gua liat dari contoh di sekitar mata gua yah. Gua punya kucing yang malesnya parah banget. Hampir mirip gualah. Tapi kucing gua itu punya jadwal rutin.
Pagi dia bangun, minta makan beberapa kali. Begitu perut kenyang, dia berjemur di teras. Terus keluar pager cuma buat nguber kucing lain yang berani deketin sekitaran rumah gua. Nanti kalo udah agak siang, dia balik lagi minta makan terus tidur sampe sore, bangun minta makan lagi. Malem minta diajak main sebentar, terus ngeloyor keluar, terus ilang sampe pagi.
Gak ada gunanya kan? Tapi gemesin. Yah makanya gua bisa mengerti kenapa ada pria yang suka sama cewek manis, cantik, seksi atau kiyut tanpa personality atau pengetahuan umum yang memadai. Prinsipnya sama ama punya hewan peliharaan, cuma buat diajak main bentar, diliat fisiknya udah puas.
Anyway, di deket rumah gua ada satu keluarga yang melihara elang. Iye, elang. Kakinya diiket, disambungin ke balkon rumahnya. Dan dia cuma bisa berdiri disitu, nunggu dikasih makan dan mungkin dimasukin kandang lagi kalo malem. Ada juga di rumah gua, yang melihara anjing yang suka gonggong- gonggong tiap malem atau pas hujan deras.
Persamaan kedua hewan tersebut apa? Mereka dipelihara oleh dua keluarga tolol.
Yang pertama adalah, elang jelas bukan burung peliharaan. Bisa dibilang mereka hewan liar, hidup di alam bebas. Mereka terbang dan berburu mencari makan. Dan itulah kodrat mereka, Tuhan menciptakan mereka seperti itu. Lha kita sebagai manusia, punya duit lebih dikit langsung belagu pengen melihara elang. Gak mikirin mereka diciptakan untuk hidup di alam bebas, bukan di komplek perumahan pinggir Jakarta yang sesak.
Yang kedua, anjing sih emang hewan peliharaan, tapi cara meliharanya gak gitu. Udah bener sih dikasih kandangnya. Karena pada dasarnya anjing itu biasa tidur di dalam gua, jadi mereka juga akan merasa lebih secure tidur di dalam kandang. Tapi ya kalo hujan deras tuh anjing dimasukin gitu. Kesian kan kedinginan, dengerin suara petir yang menggelegar. Dan gua gak pernah liat mereka bawa anjingnya jalan- jalan. Ada beberapa anjing yang sering gua liat dibawa jalan sama majikannya, entah pagi atau malam. Tapi dikit banget.
Melihara hewan peliharaan itu sebenernya gak sesederhana itu. Harus disesuaikan dengan keadaan, kemampuan dan minat kita masing- masing. Misalnya kita suka banget sama anjing, tapi kalau kira- kira gak bisa ngajak jalan setidaknya seminggu tiga kali, mending pelihara kucing aja. Dan kalau di luar negeri, khususnya amrik sono, mereka sangat concern tentang pemeliharaan hewan. Yah ini cuma sekedar info yang gua dapet dari nonton tipi pas di rumah sih.
Jadi, misalnya mereka adalah keluarga yang sangat suka jogging, dan mereka tinggal dekat hutan atau gunung. Mereka milih anjing yang bisa dibawa lari jauh bareng. Biasanya, keluarga muda yang baru punya bayi milih golden retriever karena tabiatnya yang tenang dan gak cemburuan. Bukan milih Pitbull, yang bisa- bisa gigitin si bayi. Intinya mereka memilih jenis anjing disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan mereka. Mungkin gak semua, tapi setidaknya sudah ada kesadaran bahwa tabiat tiap jenis anjing itu beda.
Terus, disana gak terlalu umum jualan anjing atau kucing. Mereka biasanya ngambil di tempat penampungan hewan atau minta ke orang yang anjing atau kucingnya melahirkan. Jadi hewan itu sendiri tidak dijadikan komoditi, kebutuhannyalah yang dijadikan komoditi. Jadi sama aja bukan jualan bayi, tapi jualan kebutuhan bayi.
Dan mereka sangat menghargai dan mencintai anjing. Kalau ada kasus penyiksaan hewan bisa dilaporin. Kalo disini? Boro- boro, banyak noh anjing yang mati diracun sama warga sekitar. Binatang haram katanya. Tapi masih berani bilang penduduk Indonesia ramah dan baik dan sangat relijius, sedangkan warga amrik sono gak bermoral. *lempar kaca biar kepala mereka bocor sekalian*
Dulu pas jaman gua SD ada artis ibukota yang katanya melihara macan atau singa gitu, gua lupa. Dia dengan bangganya bilang "Iya, harga bikin kandangnya sekian juta, biaya makan mereka sehari itu sekian ratus ribu (jaman dulu yeh, belom krismon, kira- kira aja sendiri sekarang sekitaran berapa). Tapi gak masalah, saya sayang mereka"
Bego. Eh salah, gak punya otak. Kalo sayang mah lo lepas men! Berikan sumbangan ke tempat penangkaran hewan liar, bukan lo pelihara dalem kandang, bego!
Dan ada salah satu temen gua yang dulu pernah bilang "Melihara hewan tuh komitmen, butuh pemikiran panjang. Sama aja kaya milih calon istri, tapi dengan jangka waktu lebih sebentar (paling beberapa belas tahun). Gokil, pemikirannya kece berat. Tapi dia sempet pelihara elang dulu, dan dia lepas di dalem rumahnya yang di Arab. Gua jadi kepikiran, apa emang buat orang Arab melihara hewan begitu lumrah ye?
Ah sudahlah, pokoknya saya sayang kucing- kucing saya: Mulai dari Bonnie, Loudhy, Fonda dan yang terakhir si Ciki. Dan juga si Labrador bodor keker tapi penakut, si Big Boss. Seandainya semua hewan dicintai dan dirawat seperti kalian yah. Bahkan lebih.
No comments:
Post a Comment