Ada yang udah nonton Innocence of Muslim? Saya sih belum. Walaupun video itu sedang sangat marak. Saya buka twitter, pada ngomongin itu. Saya buka Yahoo News, pada ngomongin itu. Belum sempat cari video itu lewat Youtube, karena kerjaan lagi numpuk banget. Pulang dari kantor aja jam setengah sembilan. Gak jadi pitnes, padahal gara2 nyemilin kastengel satu stoples sambil baca pas libur lebaran, berat saya naik dua sampai tiga kilo. Eh, koq jadi curhat.
Okay anyway, intinya saya belum nonton. Terus pas malam telponan sama sang kekasih yang sedang otbon di daerah Cisarua, dia ngebahas masalah video ini, dia udah nonton katanya. Agak tersulut api kemarahan nampaknya. Yah walaupun dia sok cool seperti biasa sih, tapi tetap saja terlihat marah.
Dan saya baca di berita sore harinya, bahwa Duta Besar AS di Libya mati terbunuh gara- gara video itu. Congrats dude, you follow their script, for showing that all Muslims are Barbarians. If I met you, I will give the standing ovation. Nice job, dude. Nice job. Well, if you are idiot enough for following their script, I assume that you are idiot enough for not noticing that I'm being sarcastic.
Buat yang udah nonton video itu, dan kemudian marah, coba baja tulisan si Saletan dulu di sini.
Asal kalian tahu, semua agama itu dihina di internet. Jangan dikira cuma Islam doang. Kristen, Buddha, Hindu, Yahudi, bahkan mungkin Shinto dan agama minor lainnya. Ada yang menghina nabi kita dengan sangat parah, keep calm. Internet's people mock everybody, every religion, every race, every state. If you are defensive and do the riot, you are getting traped for letting be yourself to be stereotyped. Muslims are barbarians. They shoot the amateur video, they mock us, then idiot Muslims react, then they say "See, we are so fucking absolutely right, they are brainless, they are barbarians, they are killers, they are cancers that need to get removed"
Keep calm, dude. Prove them wrong. We are educated and class- act Muslims. We don't know if the video maker has the hidden agenda. Maybe there is a conspiration, maybe there is a scenario that will give some advantages to some people. So, please, keep calm. You watched the video in Youtube, just report it as spam.
Ada kata- kata yang bagus banget dari Saletan. Tuhan itu, siapapun Tuhanmu, terlalu besar, terlalu agung sampai bisa terganggu oleh para idiot- idiot tersebut.
Jadi inget, I dated a Catholic few years ago. We'd been dating for almost two years. Apakah kita berdua pernah berdebat agama? Nope, not at all. Dan pada saat dia bertanya apakah dia harus pindah agama, saya cuma bilang gak perlu. Agama bukan sesuatu yang bisa dirubah seenaknya seperti itu. Walaupun dia tidak terlalu rajin ke gereja, saya tahu dia mencintai Tuhannya. Dan ada sesuatu yang menyenangkan saat bersama dia, sometimes we make fun of each other's religion. Dia memberitahu saya joke tentang Islam, dan saya memberitahu dia joke tentang Katolik. Did we hurt each other? Not at all. Bahkan saat dia main ke rumah saya, dan ayah saya memberikan jokes tentang Jesus, dia bilang ke saya "Sumpah yah, papa kamu jenius!"
Dan saat teman- teman saya tahu saya menyukai video si Akhmed the Dead Terrorist, mereka agak terkejut, karena itu mengungkapkan stereotype si Comic, bahwa teroris itu muslim. Saya sakit hati? Nggak, itu wajar. Karena adanya propaganda, dan muslim idiot yang mengikuti skrip propaganda tersebut, tidak salah jika para awam menganggap seperti itu. Joke is joke. And I find the joke is hillarious.
Mungkin saya pengkhayal sejati, berharap suatu saat nanti, entah berapa tahun lagi, entah puluhan tahun lagi, entah ratusan tahun atau mungkin ribuan tahun lagi, semua orang tidak akan saling mencerca dan membenci hanya karena perbedaan agama.
"They'll keep blaming each other for having different Gods because none of them gonna blame God for making them different" kata seseorang di Twitter. Actually, you don't have to blame God, just blame all of the morons who drop the hatred.
Have a nice day, folks.
No comments:
Post a Comment